Tugas Paper Topik-Topik
Lanjutan Sistem Informasi
" BUSINESS INTELLIGENCE
PADA PT
Bank Mandiri (PERSERO) Tbk "
Nama Kelompok :
Christian
Tang (1501170822)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuandy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuandy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)
Abstrak
Saat
ini penerapan Business Intelligence
begitu banyak karena membawa manfaat yang besar bagi perusahaan. Saat ini
penerapan Business Intelligence
banyak dipakai pada perbankan, tempat-tempat usaha, dan lain-lain.
Dengan
penerapan Business Intelligence pada
perusahaan, diharapkan manajemen informasi akan dengan mudah diatur seperti
pembuatan laporan, pengisian data-data baru, dan lain-lain. Untuk hal ini pada
perbankan, Business Intelligence
dapat dipakai untuk mengelola data-data yang begitu sensitif seperti data
rekening nasabah, laporan keuangan, dan lain-lain.
Dalam
penerapannya seperti ATM, ATM akan dikoneksikan dengan server database rekening yang tersebar di mana-mana. Dan isi server satu dengan yang lain akan sama
sebagai backup seandainya salah satu server mengalami masalah.
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
kemajuan teknologi saat ini, perusahaan membutuhkan suatu metode yang dapat
mengendalikan jumlah data yang digunakan dan dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
hal tersebut berguna untuk membantu perusahaan dalam mempermudah pihak-pihak
perusahaan menerima dan mengendalikan data yang dibutuhkan sehingga dapat
meningkatkan kinerja suatu karyawan di tiap divisi yang ada di perusahaan
tersebut.
Perusahaan
melakukan penyimpanan data pada suatu database,
namun data yang disimpan tersebut masih memiliki kelemahan disaat data tersebut
ingin dipresentasikan. Oleh karena itu pihak perusahaan khusus nya perusahaan
perbankan, menggunakan suatu metode yang dikenal sebagai Business Intelligence.
Business Intelligence
merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan ekstrasi data yang
dimiliki suatu perusahaan dan dikelompokan menjadi beberapa kelompok, data yang
dikelompokan tersebut dimasukan pada suatu data
warehouse.
Data
yang dimasukan ke dalam data warehouse
digunakan oleh pihak perusahaan sebagai acuan dalam melakukan analisa mengenai
perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. data yang diolah
tersebut diringkas agar dapat memudahkan pihak perusahaan menyampaikan
penjelasan pada pihak nasabah atau pihak customer
yang melakukan transaksi pada perusahaan.
1.2 Ruang Lingkup
Pada pembuatan paper ini, ditentukan
batasan-batasan yang akan dibahas, batasan-batasan tersebut terdiri dari:
1. Sejarah/latar belakang
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk
2. Penerapan Business
Intelligence pada PT Bank
Mnadiri (PERSERO) Tbk
3. Dampak daripada penerapan Business Intelligence
4. Contoh
Perusahaan yang menerapkan Business Intelligence.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan
1.
Mempelajari dan
menganalisa Business Intelligence.
2. Mempelajari sistem yang digunakan.
3.
Menjelaskan
pengertian dari Business Intelligence.
1.3.2
Manfaat
1. Mengetahui isi dari pembahasan bagi kaum awam.
2.
Mendapatkan benefit
dari penerapan Business Intelligence.
3.
Menganalisa lebih
dalam penerapan Business Intelligence.
1.4 Metodologi Penulisan
Pada penulisan paper ini, diterapkan suatu
metodologi studi pustaka yang dimana mengambil informasi yang dibutuhkan
menggunakan mesin pencari (browser) yang terkoneksi dengan media jaringan
informasi (internet).
BAB 2
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
Dalam penerapan Business Intelligence di berbagai bidang maupun perusahaan pasti mempunyai tujuan
yang sama tanpa terkecuali. Istilah
intelijen bisnis (bahasa Inggris: business
intelligence, BI) merujuk pada teknologi, aplikasi, serta praktik
pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi informasi bisnis atau kadang
merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Tujuan intelijen bisnis adalah
untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Sistem BI memberikan sudut pandang
historis, saat ini, serta prediksi operasi bisnis, terutama dengan menggunakan
data yang telah dikumpulkan ke dalam suatu gudang data dan kadang juga
bersumber pada data operasional. Perangkat lunak mendukung penggunaan informasi
ini dengan membantu ekstraksi, analisis, serta pelaporan informasi. Aplikasi BI
menangani penjualan, produksi, keuangan, serta berbagai sumber data bisnis
untuk keperluan tersebut, yang mencakup terutama manajemen kinerja bisnis.
Informasi dapat pula diperoleh dari perusahaan-perusahaan sejenis untuk
menghasilkan suatu tolak ukur.
Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi dari
Business Intelligence, di antaranya:
Secara umum Business
Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi
data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data
warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik
dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern
dari data (Choirul, 2011).
Business
Intelligence adalah rangkaian
aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyuguhkan akses data untuk membantu petinggi perusahaan dalam pengambilan
keputusan (Stevans, 2012).
Business
Intelligence (BI) merupakan
representasi dari aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisa dan menyediakan akses terhadap data untuk membantu user dalam suatu
perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik (Nirwasita,2012).
Business
Intelligence adalah proses
mengekstrak, transformasi, mengelola, dan menganalisis data bisnis untuk
mendukung pengambilan keputusan. Dalam proses ini pada umumnya melibatkan data
set dalam jumlah besar yang tersimpan dalam datawarehouse. Proses business intelligence meliputi lima
tahapan yaitu Pengumpulan data, Analisis data, Kesadaran situasi, Penilaian risiko,
dan Dukungan pengambilan keputusan. (Niu, 2012).
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 3.1 Awal mula dari perkembangan Business
Intelligence
Dalam sebuah artikel 1958, peneliti IBM Hans Peter Luhn
menggunakan istilah intelijen bisnis. Dia mendefinisikan kecerdasan sebagai
"kemampuan untuk menangkap keterkaitan dari fakta-fakta yang disajikan
sedemikian rupa untuk membimbing tindakan ke arah tujuan yang
dikehendaki."
Pada tahun 1989 Howard Dresner (kemudian seorang analis
Gartner Group) mengusulkan BI sebagai payung istilah untuk menggambarkan
"konsep-konsep dan metode untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis
dengan menggunakan dukungan berbasis fakta-sistem." Tidak sampai akhir
tahun 1990-an bahwa penggunaan ini tersebar luas.
Business
intelligence dan data
warehousing
Aplikasi data BI berasal dari data warehouse atau data mart.
Namun, tidak semua aplikasi business intelligence memerlukan data warehouse.
Bisnis intelijen dan analisis bisnis
Thomas Davenport telah berpendapat bahwa business intelegnce
harus dibagi ke dalam query,
pelaporan, OLAP, atau sebuah "tanda" alat, dan analisis bisnis .
Faktor Kritis Keberhasilan Implementasi Business Intelligence
Walaupun mungkin ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
proses implementasi sistem BI, penelitian oleh Naveen menunjukkan, berikut
adalah faktor-faktor keberhasilan kritis untuk pelaksanaan intelijen bisnis:
a. Bisnis & didorong metodologi manajemen proyek
b. Visi yang jelas & perencanaan
c. Berkomitmen dukungan manajemen & sponsor
d. Manajemen data & masalah kualitas
e. Pemetaan solusi untuk kebutuhan pengguna
f. Pertimbangan kinerja sistem BI
g. Kerangka yang kuat & extensible
a. Bisnis & didorong metodologi manajemen proyek
b. Visi yang jelas & perencanaan
c. Berkomitmen dukungan manajemen & sponsor
d. Manajemen data & masalah kualitas
e. Pemetaan solusi untuk kebutuhan pengguna
f. Pertimbangan kinerja sistem BI
g. Kerangka yang kuat & extensible
1.1
PT BANK MANDIRI(PERSERO) Tbk
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk.
((Indonesia) Bursa Efek Indonesia: Profil Bank Mandiri) adalah bank yang
berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal
aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai
bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi
Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim),
dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
1.2
Perapan Business Intelligence pada PT BANK MANDIRI(PERSERO)Tbk
Bank Mandiri terus berkomitmen
meningkatkan layanan kepada nasabah melalui penguatan infrastruktur teknologi
informasi (TI), sehingga dapat mendorong tingkat kepuasan nasabah dalam
bertransaksi di Bank Mandiri.
Bank Mandiri dalam pengembangan
infrastruktur TI tersebut juga akan mendukung pengembangan bisnis Bank Mandiri
pada 2010, antara lain bisnis retail payment untuk meningkatkan penghimpunan
dana murah, pengembangan high yield business, peningkatan jasa pelayanan
nasabah korporasi dengan memperluas jasa layanan, membangun sinergi antar unit
bisnis termasuk kantor wilayah dan unit pendukung secara menyeluruh, serta
optimalisasi sinergi dengan anak perusahaan.
Sementara itu, Aliansi Unit
Bisnis akan difasilitasi dengan sistem Customer
Relationship Management yang terintegrasi dan dilengkapi Business Intelligence untuk meningkatkan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank
Mandiri juga mengembangkan piranti Integrated
Regulatory Reporting System dan Enterprise
Risk Management untuk memastikan tata kelola perusahaan dijalankan dengan
baik.
Bank Mandiri adalah salah satu
bank terkemuka di Indonesia yang memberikan pelayanan kepada nasabah yang
meliputi segmen usaha Corporate, Commercial, Micro & Retail, Consumer
Finance dan Treasury &
International Banking. Bank Mandiri pada saat ini memiliki anak-anak
perusahaan untuk mendukung bisnis utamanya yaitu: Mandiri Sekuritas (jasa dan
layanan pasar modal), Bank Syariah Mandiri (perbankan syariah), AXA-Mandiri
Financial Services (asuransi jiwa), Bank Sinar Harapan Bali (UMKM) serta
Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan),
Per 30 September 2009, kredit
tumbuh 15,7% (Year on Year) atau
sebesar Rp 25,5 triliun, yaitu dari Rp 162,8 triliun menjadi Rp 188,3 triliun.
Jumlah dana murah meningkat 17,6% atau sebesar Rp 25,4 triliun, yaitu dari Rp
143,8 triliun menjadi Rp 169,1 triliun. Net
Interest Margin (NIM) mengalami penurunan dari 5,46% menjadi 5,21%. Cost Efficiency Ratio (CER) membaik dari
43,0% menjadi sebesar 39,0%. Rasio Net NPL terjaga di level 0,85%. Laba bersih
mencapai Rp 4,62 triliun, atau tumbuh 16,8% dari pencapaian periode yang sama
tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp 3,95 triliun.
Komponen Dasar BI
Pada dasarnya komponen BI mencakup
gathering, storing, analyzing dan providing
access to data. Dan penggunaan Business
Intelligence tidak dipungkiri memiliki keamanan yang kurang dan timbul masalah di
berbagai perusahaan lain , contohnya :
a. Manager Promosi ingin menganalisis pengaruh tiap jenis
media iklan di koran, majalah, dan TV terhadap penjualan produk.
b. Manager HRD dapat menganalisis pengaruh kenaikan gaji
terhadap peningkatan produktivitas pekerja di lantai pabrik.
c. Manajer Penjualan ingin mengetahui pengaruh musim dan
kepadatan penduduk terhadap penjualan es krim di tiap daerah
DAMPAK POSITIF(KENUNTUNGAN) /VALUE BAGI PT MANDIRI
PERSERO Tbk
Dalam penerapannya pun memiliki
banyak keuntungan yang sangat banyak bagi pt perbankan khususnya dikarenakan
penggunaan nya dan penerapannya menguntungkan nasabah bagi kenyamanan
bertransaksi dan mendapatkan feedback dari nasabah kepada Bank
Mandiri untuk semakin banyak menabung dan memberikan kenyamanan
bagi setiap nasabahnya .
VALUE yang diperoleh antara lain :
·
Konsolidasi
informasi Dengan BI dijalankan di dalam perusahaan, data akan diolah dalam satu
platform dan disebarkan dalam bentuk informasi yang berguna (meaningful) ke seluruh organisasi.
Dengan ketiadaan information assymmetry, kolaborasi dan konsolidasi di dalam
perusahaan dapat diperkuat. Dengan konsolidasi, maka dapat dimungkinkan
pembuatan cross-functional dan corporate-wide
reports. Meskipun harus diakui, benefit ini juga mampu disediakan oleh software ERP.
· In-depth
reporting Software Business Process Management (BPM) memang mampu memberikan report dan analisis, namun
cukup sederhana dan hanya bertolak pada kondisi intern. Sedangkan BI mampu
menyediakan informasi untuk isu-isu bisnis yang lebih besar pada level
strategis.
·
Customized Graphic User Interface (GUI) Beberapa ERP memang berusaha membuat tampilan GUI
yang user friendly, namun BI
melangkah lebih jauh dengan menyediakan fasilitas kustomisasi GUI. Sehingga
tampilan GUI jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan keinginan masing-masing user.
·
Sedikit masalah
teknis karena sifatnya yang user friendly
meminimasi kemungkinan operating error
dari user, dan BI hanya merupakan software pada layer teratas (information
processing) dan bukan business
process management.
· Biaya pengadaan rendah karena BI hanya software
yang bekerja pada layer teratas dari
pengolahan informasi, harga software-nya
tidak semahal ERP. Biaya pengadaannya pun menjadi lebih murah dibandingkan ERP.
Apalagi saat ini banyak ditunjang juga oleh produk BI yang open source.
· Databank BI yang fleksibel membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ERP
sebagai pemasok databank yang akan diolah menjadi reports dan scorecard,
namun BI juga dapat bekerja dari databank
yang dibuat terpisah. BI pun menjadi terbuka untuk digunakan oleh analis
profesional dan peneliti, yang data olahannya bersifat sekunder.
· Kecepatan (responsiveness)
merupakan sifat BI lain yang tidak
dimiliki oleh ERP. Misalnya pada penghitungan service level sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI). Fungsi BI akan memberikan
peringatan kepada user sebelum batas bawah dalam service level (lower limit)
terlampaui. Akibatnya masalah bisa ditangani sebelum benar-benar muncul ke
permukaan. Salah satu contoh pada responsiveness adalah industri kesehatan, penggunaan BI berjasa mencegah
penyebaran suatu penyakit/wabah secara luas (outbreak). Nama-nama vendor BI memang masih asing di Indonesia.
BAB 4
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Bank Mandiri mempunyai motto
terdepan,terpercaya,terkemuka maka dari penerapan Business Intelligence telah diketahui memiliki banyak value bagi
setiap perusahaan, maka diharapkan penerapan Business Intelligence
makin
dikembangkan seiiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada sekarang
diseiimbangkan agar setiap perusahaan khususnya perbankan dapat memberi kenyamanan bagi setiap nasabahnya.
REFERENSI
http://subaridargombez.wordpress.com/2008/09/30/business-intelligence-bi-membuat-hidup-data-lebih-hidup/
http://bisnisonlineratih.blogspot.com/2013/10/business-intelligence.html
http://business-intelegence.blogspot.com/2009/12/sejarah-bi_31.html
http://ir.bankmandiri.co.id/phoenix.zhtml?c=146157&p=irol-newsArticle_Print&ID=1436548&highlight=
www.binus.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar